Gå offline med appen Player FM !
Amando Lasabuda: Solusi Iklim Tertimbun di Bawah Kaki Kita?
Manage episode 363457553 series 3256819
Pada bulan Apri 2023 lalu, European Space Agency (ESA) mengeluarkan sebuah artikel bertajuk “Revealing invisible Himalaya glacier loss.” ESA mengulas hasil studi yang mengungkapkan bahwa pencairan gletser di Himalaya, sebagai salah satu akibat dari perubahan iklim, ternyata jauh lebih parah daripada yang selama ini diprediksikan.
Penaksiran yang lebih rendah daripada fenomena yang sebenarnya terjadi (disebut ‘underestimation’) dalam pemodelan perubahan iklim dan dampak ikutannya menyimpan ancaman tersembunyi bagi masa depan kehidupan.
Jika target iklim yang kita punya sejak Kesepakatan Paris masih jauh dari kata tercapai, bagaimana jadinya bila proyeksi perubahan iklim yang dijadikan acuan ternyata meleset dan kita telah terlambat untuk berbenah diri? Sehingga, kualitas data yang digunakan untuk pemodelan iklim memegang peranan fundamental dalam menghasilkan proyeksi perubahan iklim yang lebih representatif dan akurat—sebab ”garbage in, garbage out.”
Amando Lasabuda, geolog Indonesia yang berkiprah di UiT The Arctic University of Norway, berusaha untuk menjawab tantangan tersebut melalui penelitian paleogeografi yang berhasil memenangkan hibah 4,2 triliun rupiah dari Marie Skłodowska-Curie Global Postdoc Fellowship 2023.
Dalam percakapan ini, Amando menerangkan signifikansi temuannya kelak bagi studi perubahan iklim. “Tanpa adanya paleogeografi yang kredibel, maka model iklim masa depan pun akan penuh dengan ketidakpastian,” jelasnya.
#Endgame #GitaWirjawan #PerubahanIklim
------------------------
Berminat menjadi pemimpin visioner berikutnya?
Hubungi SGPP Indonesia di:
admissions@sgpp.ac.id
Playlist episode "Endgame" lainnya:
Kunjungi dan subscribe:
209 episoder
Manage episode 363457553 series 3256819
Pada bulan Apri 2023 lalu, European Space Agency (ESA) mengeluarkan sebuah artikel bertajuk “Revealing invisible Himalaya glacier loss.” ESA mengulas hasil studi yang mengungkapkan bahwa pencairan gletser di Himalaya, sebagai salah satu akibat dari perubahan iklim, ternyata jauh lebih parah daripada yang selama ini diprediksikan.
Penaksiran yang lebih rendah daripada fenomena yang sebenarnya terjadi (disebut ‘underestimation’) dalam pemodelan perubahan iklim dan dampak ikutannya menyimpan ancaman tersembunyi bagi masa depan kehidupan.
Jika target iklim yang kita punya sejak Kesepakatan Paris masih jauh dari kata tercapai, bagaimana jadinya bila proyeksi perubahan iklim yang dijadikan acuan ternyata meleset dan kita telah terlambat untuk berbenah diri? Sehingga, kualitas data yang digunakan untuk pemodelan iklim memegang peranan fundamental dalam menghasilkan proyeksi perubahan iklim yang lebih representatif dan akurat—sebab ”garbage in, garbage out.”
Amando Lasabuda, geolog Indonesia yang berkiprah di UiT The Arctic University of Norway, berusaha untuk menjawab tantangan tersebut melalui penelitian paleogeografi yang berhasil memenangkan hibah 4,2 triliun rupiah dari Marie Skłodowska-Curie Global Postdoc Fellowship 2023.
Dalam percakapan ini, Amando menerangkan signifikansi temuannya kelak bagi studi perubahan iklim. “Tanpa adanya paleogeografi yang kredibel, maka model iklim masa depan pun akan penuh dengan ketidakpastian,” jelasnya.
#Endgame #GitaWirjawan #PerubahanIklim
------------------------
Berminat menjadi pemimpin visioner berikutnya?
Hubungi SGPP Indonesia di:
admissions@sgpp.ac.id
Playlist episode "Endgame" lainnya:
Kunjungi dan subscribe:
209 episoder
Tüm bölümler
×Välkommen till Player FM
Player FM scannar webben för högkvalitativa podcasts för dig att njuta av nu direkt. Den är den bästa podcast-appen och den fungerar med Android, Iphone och webben. Bli medlem för att synka prenumerationer mellan enheter.